source: indonesiahannovermesse.id |
Pada 18 - 20 April 2023, terselenggara konferensi yang termasuk dalam agenda Hannover Messe 2023 yang merupakan kolaborasi antara Pemerintah RI dengan BUMN, asosiasi, lembaga otoritas, industri di Indonesia maupun multinasional, dan lembaga internasional. Konferensi ini berlokasi di Hall 2 Pavilion Indonesia.
Konferensi tersebut membahas mengenai peluang bagi revitalisasi industri manufaktur Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Tentunya, harapan tersebut bisa terwujud dengan pengembangan tujuh industri prioritas.
Industri yang dimaksud meliputi tekstil dan pakaian jadi, makanan dan minuman, kimia, farmasi, otomotif, elektronik, dan alat kesehatan. Semua industri tadi memberikan kontribusi hingga 70 persen terhadap PDB industri nasional, 65 persen terhadap ekspor, dan 60 persen terhadap penyerapan tenaga kerja.
Berikut kontribusi beberapa industri di Indonesia dalam memperkuat ekosistem manufaktur yang sempat tersampaikan di konferensi Hannover Messe 2023.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
Telkom ikut berpartisipasi dalam mengembangkan ekonomi negara melalui ekonomi digital. Hingga kini, Telkom sudah mempunyai lebih dari 170 ribu serat optik, lebih dari 200 ribu BTS, lebih dari 30 ribu tower, dan lebih dari 30 pusat data di Tanah air.
Upaya yang Telkom lakukan untuk menghadapi era ekonomi digital meliputi mengembangkan serat infraco, melakukan perbaikan terhadap konvergensi seluler, membangun DC Co atau perusahaan data, mendirikan Service Co, membangun DigiCo, dan mengembangkan B2B Digital IT.
Seluruh program tersebut sudah mendukung usaha digitalisasi bangsa. Hal tersebut terbukti dari aplikasi digital seperti OSS, PeduliLindungi, dan lain sebagainya.
PT Akebono Brake Astra Indonesia
Berbicara mengenai akselerasi industri 4.0 di perusahaan manufaktur, Daniel Suryanta selaku Direktur PT Akebono Brake Astra Indonesia mengatakan bahwa pihaknya berharap bahwa tahun 2026 implementasi industri 4.0 sudah mencapai tahap 4, yakni smart manufacturfing.
Menurut Daniel, Akebono sudah melakukan konversi terhadap semua perangkat menjadi digital dan mencadangkan pengukuran data. Hal ini menjadi bukti bahwa industri Indonesia telah siap menerapkan era ekonomi digital.
Siemens AG Factory
Tidak ketinggalan, pelaku bisnis digital international bernama Sascha Maennl yang menjabat sebagai senior director factory automation sales Asia-Pacific juga mengatakan bahwa hakikatnya perusahaan sudah menerapkan proses revolusi industri sejak berdiri.
Siemens menganggap bahwa pengembangan transformasi digital memang membutuhkan fokus pada tiga aspek berupa manusia, teknologi, dan proses. Tidak hanya itu, Siemens saat ini menjalankan tiga bidang bisnis, yakni kerangka solusi, teknologi pengukuran, dan akselerasi pabrik.
Demikianlah berbagai upaya yang telah dilakukan oleh industri Indonesia dalam memperkuat ekosistem manufaktur. Yuk, cari tahu lebih detail mengenai Indonesia di Hannover Messe 2023 hanya dengan mengakses indonesiahannovermesse.id. Semoga bermanfaat!
0 Komentar